Rabu, 30 Juni 2010

Analisa sistem 2

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan tugas kornpleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan wakti, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan yang kritis serta tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka periu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan sistem. Siklus ini discbut dengan siklus hidup suatu sistem (systems life cycle). Daur atau siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkali-langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.
Dari sekian banyak siklus pengembangan sistem menurut beberapa penulis sejak tahun 1970-an, diambil salah satu yang akan menjadi acuan kita mengenai pengembangan sistem ini, yaitu menurut John Burch, Gary Grudritski, Information Systems, Theory and Practice (New York: John Wiley & Sons) yang menuliskan tahapan pengembangan sistem sebagai berikut:
1. Kebijakan dan perencanaan sistem (system policy and planning).
2. Pengembangan sistem (system development)
a. Analisis sistem (system analysis)
b. Desain sistem secara umum (general system design)
c. Penilaian sistem (system evaluation)
d. Desain sistem terinci (detailed system design)
e. Implementasi sistem (system implementation)
3. Manajemen sistem dan operasi (system management and operation)
Penielasan singkatnya:
1. Kebijakan dan perencanaan sistem (system policy and planning).,
Scbelum suatu sistem informasi dikembangkan, umumnya terlebih dahulu dimulai dengan adanya suatu kebijakan dan perencanaan untuk mengembangkan sistem itu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen puncak (top management), maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari manajemen puncak ini. Padahal dukungan dari manajemen puncak sangat penting artir.ya. Kebijakan sistem {systems policy) merupakan landasan dan dukungan dari manajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem. Perencanaan sistem (systems planning) merupakan pedoman untuk melakukan pengembangan sistem.
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oieh manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem yang lama mempunyai banyak kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki (misalnya untuk meningkatkan efektifitas manajemen, meningkatkan produktivitas atau meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada langganan).
Partisipasi dan keterlibatan manajemen puncak masih diharapkan untuk keberhasilan sistem yang akan dikembangkan. Untuk itu manajemen puncak dilengkapi dengan suatu tim penasehat yang disebut dengan komite pengarah (steering commitee) yang umumnya dibentuk dari wakil-wakil pimpinan dari masing-masing departemen pemakai sistem seperti misalnya mnnajer-manajer departemen atau manajer-manajer divisi. Seringkali komite ini diketuai sendiri oleh direktur utama. Tugas komite ini adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji, menyetujui atau membuat rekomendasi yang berhubungan dengan perencanaan sistem, proyek-proyek sistem serta pengadaan perangkat keras, perangkat lunak dan fasilitas-fasilitas lainnya.
2. Mengkoordinasi pelaksanaan proyek sistem sesuai dengan rencananya.
3. Memonitor atau mengawasi kemajuan dari proyek sistem.
4. Menilai kinerja dari fungsi-fiingsi sistem yang telah dikembangkan.
5. Memberikan saran-sa-an dan petunjuk-petunjuk terhadap proyek sistem yang sedang dikembangkan, terutama yang berhubungan dengan pencapaian sasaran sistem, sasaran perusahaan dan juga terhadap kendala-kendaia yang dihadapi.
Setelah manajemen puncak menetapkan kebijakan untuk mengembangkjan sistem informasi, sebelum sistem ini sendiri dikembangkan, maka perlu direncanakan terlebih dahulu dengan cermat. Perencanaan sistem (systems planning) ini menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan. Perencanaan sistem dapat terdiri dari perencanaan jangka pendek (short-range) dan perencanaan jangka panjang (long-range). Perencanaan jaftgka pendek meliputi periode 1 sampai 2 lahuii. Perencanaan jangka panjang melingkupi periode sampai dengan 5 tahun. Karena perkembangan teknologi komputer yang sangat cepat, maka perencanaan pengembangan sistem informasi untuk periode yang lebih dari 5 tahun sudah tidak tepat lagi.
Proses perencanaan sistem dikelompokkan menjadi 3 proses utama, vaitu :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem yang akan dilakukan oleh staf perencana sistem
2. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan yang dilakukan oieh komite
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan yang dilakukan oleh ahalis sistem.
2. Pengembangan sistem (system development) a. Analisis sistem (system analysis)
Penelitian atas sistem yang telali ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui Desain sistem secara umum (general system design) ■■
Tujuan dari desain sistem secara umum udalah untuk memberikan gambaran
secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
Penilaian sistem {system evaluation)
Hasil desain sistem secara umum tentunya hams menjadi pertimbangan
pihak manajemen apakah melanjutkan pengembangan sistem yang bam
berdasarkan gambaran desain sistem secara umum atau menolak rancangan
baru tersebut.
Desain sistem terinei (detailed system design)
Dengan memahami sistem yang ada dan persyaratan-persyaratan sistem bam,
selanjutnya adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem
bam. Jika sistem itu berbasfs komputer, rancangan haras menyertakan
spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan.
I mpiemen tisi sistem {system implementation)
Merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik
dan konseptuai yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
3. Manajemen sistem dan op^rasi {system management and operation)
Pemeliharaan sistem {systems maintenance) dilaksanakan untuk 3 alasan : 1.
1.Memperbaiki kesalahan
Penggunaan sistem mengungkapkan kesalahan {bugs) dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi dalam pengujian sistem. Kesalahan-kesalahan ini dapat diperbaiki.
2. Menjaga kemutakhiran sistem
Dengan berlalunya waktu, terjadi perubahan-perubahan dalam lingkungan sistem yang mengharuskan modifikasi dalam rancangan atau perangkat lunak. Contohnya, pemerintah mengubah rumus perhitungan pajak jaminan sosial.
3. Meningkotkan sistem
Saat sistem digunakan, akan ditemukan cara-cara membuat peningkatan sistem. Saran-saran ini diteraskan kepada spesialis informasi yang memodifikasi sistem sesuai saran tersebut.
Pada titik tertentu, modifikasi sistem akan menajdi sedemikian rupa, sehingga lebih baik memulai dari awal. Lalu, siklus hidup sistem akan terulang.
Pendekatan Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu sebagai >erikut ini :
1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur (dipandang dari metodologi yang digunakan)
Metodologi pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti
tahapan-tahapan di systems life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa
pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan di systems life cycle.
Akan tetapi sayangn>a, didalam praktek, hal ini tidaklah cukup, karena
.^pendekatan ini tidak memberikan pedoman iebih lanjut tentang bagaimana
[ (y irtelakukan tahapan-tahapan tersebut dengan rterinci karena pendekatan ini tidak
V^efibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memadai. Sedangkan
pendekatan terstruktur yang baru muncul sekitar awal tahun 1970-an padja
dasarnya mencoba menyediakan kepada analis sistem tambahan alat-alat dap
teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari
systems life cycle.
Karena sifat dari sistem informasi sekarang menjadi lebih kompleks, pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan-pcmia.salahan yang dapal limhul di pendekatan klasik anlara lain adalah scbagdi berikut:
a. Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit
Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh pemrogram. Lain halnya dengan pendekatan terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram arus data {dataflow diagram), kamus data {data dictionary), tabel keputusan {decision table), diagram IPO dan bagan terstruktur {structured chart) dan lain sebagainya yang memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut.
b. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi lebih mahal Biaya pengembangan sistem yang termahal adalah terletak di tahap perawatannya. Mahalnya biaya perawatan di pendekatan klasik ini disebabkan karena dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan kurang terstruktur. Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat dan teknik-teknik yang digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukung dengan alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu pemeliharaan sistem menjadi kesulitan.
c. Kemungkinan kesalahan sistem besar
Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk melakukan pengetesan sistem, sehingga kemungkinan kesalahan-kesalahan
sistem akan menjadi lebih besar. Berbeda dengan pendekatan terstruktur yang pengembangan sistemnya dilakukan dalam bentuk modul-modul yang terstruktur. Modul-modul ini akan lebih mudah dites secara terpisah dan kemudian pengetesan dapat dilakukan pada integrasi semua modul untuk meyakinkan bahwa interaksi antar modul telah berfungsi semestinya. Pengetesan sistem sebelum diterapkan merupakan hal yang kritis karena koreksi kesalahan sistem setelah diterapkan akan mengakibatkan pengeluaran biaya yang lebih besar! Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sistem yang tidak dites selama tahap pengembangannya merupakan sumber utama daii kesaiahan-kesalahan sistem.
d. Keberhasilan sistem kurang terjamin
Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja dari personil-personil pengembang sistem, bukan pada pemakai sistem, padahal sekarang sudah disadari bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai sistem terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal yang vital untuk keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya. Salah satu kontribusi utama pendekatan terstruktur adalah partisipasi dan dukungan dari pemakai sistem.
Pendekatan klasik mengasumsikan bahwa analis sistem telah mengerti akan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem dengan jelas dan benar. Pengalaman telah menunjukkan bahwa di beberapa kasus, kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem tidaklah selalu jelas dan benar menurut analis sistem. Pendekatan klasik kurang melibatkan pemakai sistem dalam pengembangan sistem, maka kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem menjadi kurang sesuai dengan yang diinginkan dan sebagai akibatnya sistem yang diterapkan menjadi kurang berhasil.
e. Masalah dalam penerapan sistem
Karena kurangnya keterlibatan pemakai sistem dalam tahapan pengembangan sistem, maka pemakai sistem hanya akan mengenai sistem yang baru pada tahap diterapkan saja. Sebagai akibatnya pemakai sistem akan menjadi kaget dan tidak terbiasa dengui sistem baru yang tiba-tiba dikenalkan. Sebagai akibat lebih lanjut, pemakai sistem akan menjadi frustasi karena tidak dapat mengoperasikan sistem dengan baik.
2. Pendekatan sepotong iawan pendekatan sistem (dipandang dari sasaran yang akan dicapai)
Pendekatan sepotong {piecemeal approach) merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Pada pendekatan ini, kegiatan atau aplikasi yang dipilih, dikembangkan tanpa mernperhatikan posisinya di sistem informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi. Pendekatan in hanya memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja. Lain halnya dengan pendekatan sistem {systems approach) yang memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya menekankan pada sasaran dari sistem informasi itu saja. f '
3. Pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem)
Pendekatan bawah naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan bawah-naik bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
Pendekatan atas-turun (top-down approach) sebaliknya dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefmisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
4. Pendekatan sistem-menyeiuruh lawan pendekatan moduler (dipandang dari cara mengembangkannya)
Pendekatan sistem-menyeiuruh (total-system approach) merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan ini kurang mengena untuk sistem yang komplek, karena akan menjadi sulit untuk dikembangkan. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan moduler (modular approach) berusaha memecah sistem yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Akibat lebih lanjut adalah sistem akan dapat dikembangkan tepat pada waktu yang telah direncanakan, mudah dipahaaii
oleh pemakai sistem dan mudah untuk dipelihara. Pendekatan irii juga merupakan ci'ri-ciri dari pendekatan terstruktur. j
5. Pendekatan lompatan-jaub lawan pendekatan berkembang (dipandang dari teknelogi yang akan digunakan
Pendekatan lompatan-jatih (great loop approach) menerapkan penibahan mcnyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. perubahan ini banyak mengandung resiko, karena teknologi kornputer begitu cepat berkembang dan unfuk (ahuii-lulum niemluffing mulnli incnjmli timing. Pendekatan ini juga terlaiu mahal, karena memeruikan investasi seketika untuk scmua teknologi yang digunakan dan pendekatan ini juga sulit untuk dikembangkan, karena terlaiu komplek.
Pendekatan berkembang (evolutionary approach) menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu dan akan terus dikernbangkan untuk periode-periode berikutnya mengikuti kebutuhannya sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada. Pendekatan berkembang menyebabkan investasi tidak terlaiu mahal dan dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cepat, sehingga teknologi yang digunakan tidak cepat menjadi usang.
Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi adalah :
Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dm postulat-postulat yaig digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya
Metode adalah :
Suatu cara/teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi
pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh ;
- Penulis buku
- Peneliti
- Konsultan
- Systems house
- Pabrik software
Metodologi Pengembangan Sistem diklasifikasikan menjadi 3 golongan 1. Functional Decomposition Methodologies (Metodologi Pemecahan Fungsional) Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsitern-subsistem yang Jebih kecil, sehingga akan lebih miidah untuk dipahami,
5. Fungsi Analis Sistem
Analis sistem (systems analyst) adalah orang yang rnenganalisis sistem (mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan
pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan. Sebutan lain untuk analis sistem ini adaiah analis infonnasi (information analyst), analis bisnis (business analyst), perancang sistem (systems designer), konsultan sistem (systems consultant) dan ahli teknik sistem (systems engineer).
j j
Analis sistem berbeda dengan pemrogram. Pemrogram (programmer) adaiah orang yangmenulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem. Akan tetapi ada juga analis sistem yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan sebaliknya ada juga pemrogram yang meiakukan tugas-tugas yang uiiakukan oieh analis sisiem. Orang yang meiakukan tugas baik sebagai analis sistem maupun pemrogram disebut analis/pemrogram (analyst/programmer) atau pemrogram/analis (programmer/analyst). Tugas dan tanggungjawab analis sistem dan pemrogram adaiah berbeda dan dapat dilihat pada tabel berikut: . —
Pemrogram Analis sistem
1. tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.
2. Pengetahuan pemrogram cukup terbatas pada teknoiogi komputer,
| sistem komputer, utilities dan ' bahasa-bahasa pemrograman yang diperlukan.
3. Pekerjaan pemrogram sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program.
4. Pekerjaan pemrogram tidak menyangkut bubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) prograrnnya. 4. Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja, tetapi pada sistem secara keseiuruhan.
5. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknoiogi komputer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
6. Pekerjaaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar.
7. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesama analis sistem, pemrogram, tetapi juga pemakai sistem dan manajer.
Pengetahuan dan Keahlian yang Diperlukan Analis Sistem
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang iuas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis sisteni setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut ini sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :
1. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi
komputer dam pemrograman komputer
a, Keahlian teknis yang harus diiniliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan komputei.
b. Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat keras komputer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operari, utilities dan paket-paket perangkat lunak lainnya.
2. Pengetahuan tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pem&saran, produksi, manajemen personalia, keuangan, tingkah laku organisasi, kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.
3. Pengetahuan tentang metode kuantitatif
Dalam foeuibangun mouei-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif, seperti misateya pemrograman linier (linier programming), pemrograman dinamik (dynamic programming), regresi (regresion), network, pohon keputusan (decision tree), trend, simulasi dan lain sebagainya.
4. Keahlian peaiecahan masalah
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasaJahan-permasalahan tersebut.
5. Keahlian komunikasi antar personil
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan iaporan-laporan.
6. Keahlian membina hnbungan antar personil
Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia satu "fctengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina hubungari kerja dengan personil-personil lainnya yang terilibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.

Selasa, 29 Juni 2010

Sistem Basis data

Defenisi Basis Data
Basis adalah markas / tempat berkumpul / tempat bersarang / gudang.
Data adalah representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Basis Data adalah:
• Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah
• Kumpulan data yang salng berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan
• Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan tertentu
Basis Data dan Lemari Arsip
 Basis data bisa dibayangkan sebagai lemari arsip dengan berbagai cara pengaturannya
 Basis data dan lemari arsip memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama; prinsipnya yakni pengaturan data/arsip. Tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip.
Tujuan Pemanfaatan Basis Data
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Yakni agar pengguna basis data bisa:
- menyimpan data
- melakukan perubahan/manipulasi terhadap data
- menampilkan kembali data
dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan.
3. Keakuratan (Accuracy)
4. Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak digunakan / kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan.
5. Kelengkapan (Completeness)
Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris-baris data ataupun melakukan perubahan struktur pada basis data; yakni dengan menambahkan field pada tabel atau menambah tabel baru.
6. Keamanan (Security)
Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan password) serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau proses yang bisa dilakukan.
7. Kebersamaan (Sharability)
Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).


Pengguna Basis Data
Secara umum, seluruh sistem dalam kehidupan bisa menggunakan konsep basis data dalam pengelolaan informasi, karena semua sistem tersebut tak bisa lepas dari fakta.
Bidang-bidang fungsional yang memanfaatkan basis data dalam hal efisiensi, akurasi dan kecepatan operasi antara lain adalah:
- Kepegawaian, untuk berbagai perusahaan yang memiliki banyak pegawai
- Pergudangan (inventory), untuk perusahaan manufaktur (pabrik),
grosir (reseller), apotik dll
- Akuntansi, untuk berbagai perusahaan
- Akuntansi, untuk berbagai perusahaan Layanan pelanggan (Customer care),
- untuk perusahaan yang berhubungan dengan banyak pelanggan (bank, konsultan dll)
Bentuk-bentuk perusahaan yang menggunakan basis data
- Perbankan, dalam melakukan pengelolaan data nasabah, tabungan, pinjaman, pembuatan laporan akuntansi, pelayanan informasi pada nasabah dll
- Pendidikan / sekolah, dalam melakukan pengelolaan data siswa, penjadwalan kegiatan, perkuliahan, nilai dll.
- - Rumah Sakit, dalam melakukan pengelolaan histori penyakit / pengobatan pasien, menangani pembayaran perawatan dll.
- Telekomunikasi, dalam melakukan pengelolaan data administrasi kabel / data pelanggan, menangani gangguan dll.
Konsep Sistem Basis Data
Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas tertentu) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses / pekerjaan tertentu.
Komponen Sistem Basis Data
• Hardware = Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan.
• Operating System = Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.
• Database = Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.
• DBMS = (Database Management System). Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox. Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix, Sybase.
• User = Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
• Optional Software = Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.


Abstraksi Data
merupakan tingkatan/level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Terdapat 3 buah level:
• Level Fisik à Merupakan tingkatan abstraksi paling rendah dan menggambarkan bagaimana data sebenarnya disimpan.
• Level Logis à Merupakan tingkatan yang seingkat lebih tinggi dari tingkatan fisik dan menggambarkan data yang disimpan dalam basis data serta hubungan antar data.
• Level View à Merupakan tingkatan abstraksi paling tinggi dan hanya menggambrkan bagian tertentu suatu basis data.
Bahasa Basis Data
 Merupakan bahasa yang digunakan oleh user untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan DBMS yang bersangkutan.
 Misalnya SQL, dBase, QUEL dsb.
Bahasa Basis Data dipilah ke dalam 2 bentuk
1. Data Definition Language (DDL)
Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel dsb.
2. Data Manipulation Language (DML).
• Berguna untuk melakukan manipulasi dan pegambilan data pada suatu basis data. Berupa:
• penyisipan/penambahan data baru (insert)
• penghapusan data (delete)
• pengubahan data (update)
Jenis DBML
• Prosedural à mensyaratkan agar pemakai menentukan data apa yang diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya.
• Nonprosedural à pemakai menentukan data yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.

Entity Relationship Diagram
 Sebuah teknik pemodelan data yang merepresentasikan gambar entitas dan relasi-relasi antar entitas di dalam sebuah sistem informasi
 Dibentuk oleh dua komponen utama:
- Entitas (Entity)
- Relasi (Relationship)
yang dideskripsikan lebih detail dengan sejumlah attribut (properti)
Entitas (Entity)
• Entity : merupakan obyek yang mewakili sesuatu dalam dunia nyata, baik secara fisik maupun secara konsep
contoh
fisik : mobil, rumah, manusia, pegawai dsb
konsep : department, pekerjaan, mata kuliah dsb
• Setiap entitas pasti memiliki attribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut
Notasi entitas:

Relasi
Relasi menyatakan hubungan antar entitas, termasuk terhadap entitas itu sendiri (rekursif)
Key Attribute
Adalah sebuah atau sekumpulan atribut yang membedakan data antara satu dengan lainnya (unik) dari seluruh data yang terdapat di dalam sebuah tabel.
Key Attribute dibagi menjadi 3:
a. Superkey: Merupakan satu atau gabungan attribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik
b. Candidate Key: Adalah SuperKey yang jumlah attributnya minimal (paling sedikit).
c. Primary Key: Adalah candidate key yang dipilih berdasarkan:
- Seringnya dijadikan acuan
- Lebih ringkas
- Lebih menjamin keunikan key

Senin, 28 Juni 2010

imk

Interaksi manusia dan komputer (bahasa Inggris: human–computer interaction, HCI) adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dankomputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia. Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan.
Beberapa aspek yang menjadi fokus dalam perancangan sebuah antarmuka adalah :
1. Metodologi dan proses yang digunakan dalam perancangan sebuah antarmuka.
2. Metode implementasi antarmuka.
3. Metode evaluasi dan perbandingan antarmuka.
4. Pengembangan antarmuka baru.

Ergonomika atau (kurang tepat) ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktekkanteori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia.
Ergonomi berasal dari dua kata bahasa Yunani: ergon dan nomos: ergon berarti kerja, dan nomos berarti aturan, kaidah, atau prinsip. Pendapat lain diungkapkan oleh Sutalaksana (1979): ergonomi adalah ilmu atau kaidah yang mempelajari manusia sebagai komponen dari suatu sistem kerja mencakup karakteristik fisik maupun nirfisik, keterbatasan manusia, dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem yang efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien................( untuk menambah nilai perlu ditambahkan lagi )

Window, Icon, Menu, Pointer
desain grafis, linguistik, psikologi, ilmu filosofi, ilmu matematika, ilmu sosiologi




Sistem informasi adalah kumpulan antara sub‐sub sistem yang salaing berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input‐proses‐output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user).

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.



1. Teknik elektronika dan ilmu computer sama dengan memberikan perangkat kerja untuk dapat merancang system.
2. Psikologi sama dengan memahami sifat dan kebiasaan, persepsi dan pegolahan kognifit, keterampilan motorik pengguna.
3. Perancangan grafis dan tipografi sama dengan sebuah gambar dan bermakna sama dengan seribu kata. Gambar dapat digunakan sebagai sarana dialog cukup efektif antara manusia dan computer.
4. Ergonomic sama dengan berhubungan dengan aspek fisik untuk mendapatkan lingkungan kerja yang nyaman. Missal : bentuk meja dan kursi, layar tampilan, bentuk keryboard, posisi duduk
5. Antropologi adalah ilmu yang membahas tentang lapisan masyarakat, laipisan kebudayaan dan system pemerintahan disuatu zaman serta pandangan tentang cara kerja kelompok yang masing2 anggotanya dapat memberikan kontribusi sesuai dengan bidangnya.
6. Linguistic adalah ilmu yang mempelajari tentang ketatabahasaan untuk melakukan dialog di perlukan sarana komunikasi yang memadai berupa suatu, bahasa khusus. Missal : bahasa grafis, bahasa alami,
7. Sosiologi adalah study tentang pengaruh system manusia dan computer dalam struktur social. Missal adanya phk karena adanya otamasisasi kantor.

Minggu, 27 Juni 2010

fb

Facebook is the second largest social network on the web, behind only myspace in terms of traffic. Primarlly rocused of high school to college student, Facebook has been gaining market share, and more significantly a supportive user base. Since their launch in February 2004, they’ve been able to obtain over 8 million users in the U.S alone and expand worldwide to 7 other English-speaking countries, with more to follow. A growing phenomenon let’s discover Facebook.
The Facebook Phenomenon
First, let’s start by looking into Facebook in a broad spectrum – as the network, the phenomenon, the company and its brand.
History
Originally called the facebook, Facebook was founded by former-Harvard student Mark Zuckerberg (while at Harvard) who ran is as one of this hobby project with some financial help from Eduardo Saverin. Within months, Facebook and its core idea spread across the dorm rooms of Harvard where it was very well received. Soon enough, it was extended to Stanford and Yale where, like Harvard, it was widely endorsed.
Before he knew it, Mark Zuckerberg was joined by two other fellow Harvard-students-Dustin Moskovits and Chris Hughes-to help him grow the site to the next level. Only months later when it was officially a national student network phenomenon, Zuckerberg Harvard to pursue their dreams and run facebook full time. In august 2005, the facebook was officially called facebook and the domain facebook.com was purchased for a reported $200.000.

contoh

1. i would like a little salt on my vegetables.
2. there are fewer students in this room than in the next room
3. there is too much bad news on television tonight.
4. this jacket cost too much.

1. john has yet to learn the material
2. we have yet to decide what to do with the money.
3. george has seen this movie three times
4. john has lived in the same house since 1975.

1.he is going to married on september.
2. i wont to see her(wising)
3. i will study mandarin language(willingnes)
4. we will die are day(destiny)
5. may be, i will fail in the exam(asumpiton)
6. i'm sure they will win the fifa(spekulais)
7. i think he will come to medan(opinion)

irregular verb

Participle awake awoke awoken be was, were been bear bore born beat beat beat become became become begin began begun bend bent bent beset beset beset bet bet bet bid bid/bade bid/bidden bind bound bound bite bit bitten bleed bled bled blow blew blown break broke broken breed bred bred bring brought brought broadcast broadcast broadcast build built built burn burned/burnt burned/burnt burst burst burst buy bought bought cast cast cast catch caught caught choose chose chosen cling clung clung come came come cost cost cost creep crept crept cut cut cut deal dealt dealt dig dug dug dive dived/dove dived do did done draw drew drawn dream dreamed/dreamt dreamed/dreamt drive drove driven drink drank drunk eat ate eaten fall fell fallen feed fed fed feel felt felt fight fought fought find found found fit fit fit flee fled fled fling flung flung fly flew flown forbid forbade forbidden forget forgot forgotten forego (forgo) forewent foregone forgive forgave forgiven forsake forsook forsaken freeze froze frozen get got gotten give gave given go went gone grind ground ground grow grew grown hang hung hung hear heard heard hide hid hidden hit hit hit hold held held hurt hurt hurt keep kept kept kneel knelt knelt knit knit knit know knew know lay laid laid lead led led leap leaped/leapt leaped/leapt learn learned/learnt learned/learnt leave left left lend lent lent let let let lie lay lain light lighted/lit lighted lose lost lost make made made mean meant meant meet met met misspell misspelled/misspelt misspelled/misspelt mistake mistook mistaken mow mowed mowed/mown overcome overcame overcome overdo overdid overdone overtake overtook overtaken overthrow overthrew overthrown pay paid paid plead pled pled prove proved proved/proven put put put quit quit quit read read read rid rid rid ride rode ridden ring rang rung rise rose risen run ran run saw sawed sawed/sawn say said said see saw seen seek sought sought sell sold sold send sent sent set set set sew sewed sewed/sewn shake shook shaken shave shaved shaved/shaven shear shore shorn shed shed shed shine shone shone shoe shoed shoed/shod shoot shot shot show showed showed/shown shrink shrank shrunk shut shut shut sing sang sung sink sank sunk sit sat sat sleep slept slept slay slew slain slide slid slid sling slung slung slit slit slit smite smote smitten sow sowed sowed/sown speak spoke spoken speed sped sped spend spent spent spill spilled/spilt spilled/spilt spin spun spun spit spit/spat spit split split split spread spread spread spring sprang/sprung sprung stand stood stood steal stole stolen stick stuck stuck sting stung stung stink stank stunk stride strod stridden strike struck struck string strung strung strive strove striven swear swore sworn sweep swept swept swell swelled swelled/swollen swim swam swum swing swung swung take took taken teach taught taught tear tore torn tell told told think thought thought thrive thrived/throve thrived throw threw thrown thrust thrust thrust tread trod trodden understand understood understood uphold upheld upheld upset upset upset wake woke woken wear wore worn weave weaved/wove weaved/woven wed wed wed weep wept wept wind wound wound win won won withhold withheld withheld withstand withstood withstood wring wrung wrung write wrote written

Ujian b.inggris

Nama : Mangara Tua Rudolay Pakpahan
Kelas : SI-c Siang

Canceling a Room
Receptionist : Good morning, with reservations. What can I do for you ?
Rudol : Ehm, so like this , two days ago I booked a room with two beds for the date 12 july, but to apologize earlier, I was forced to cancel it.
Receptionist : A moment sir, I first check . Previous sorry sir, what name is it room reservation ?
Rudol : I booked a room in the name of the field Rudolai Pakpahan.
Receptionist : May I know sir, why did you cancel it ?
Rudol : I have family stuff, which I could not leave.
Receptionist : Do you want to switch to another day Sir?
Rudol : Yes, I want to change to the date of 20 July with the same room. Is it possible?
Receptionist : Of course, Sir. Can I help you again.
Rudol : No, thanks.
Receptionist : Okay, Sir. I had canceled reservations for the dates July 12 and I already switch it to date of 20 July.
Rudol : Thank you very much for your help.


Reserving a Room
Receptionist: Thanks for calling Quality Inn. Morine speaking.
Rudol : Hello. I'm interested in booking a room for the September long weekend.
Receptionist: I'm afraid we're totally booked for that weekend. There's a convention in town and we're the closest hotel to the convention centre.
Rudol : Oh, I didn't realize. Well what about the weekend after that?
Receptionist: So... Friday the seventeenth?
Rudol : Yes. Friday and Saturday.
Receptionist: It looks like we have a few vacancies left. We recommend that you make a reservation, though. It's still considered peak season then.
Rudol : Okay. Do you have any rooms with two double beds? We're a family of four.
Receptionist: Yes, all of our rooms have two double beds. The rate for that weekend is $129 dollars a night.
Rudol : That's reasonable. And do you have cots? One of my daughters might be bringing a friend.
Receptionist: We do, but we also charge an extra ten dollars per person for any family with over four people. The cot is free.
Rudol : Okay, but I'm not positive if she is coming. Can we pay when we arrive?
Receptionist: Yes, but we do require a fifty dollar credit card deposit to hold the room. You can cancel up to five days in advance and we will refund your deposit.
Rudol : Great, I'll call you right back. I have to find my husband's credit card.
Receptionist: Okay. Oh, and just to let you know...our outdoor pool will be closed, but our indoor pool is open.



Cheking Out
Receptionist: Hi there. Are you checking out now?
Rudol : Yes, sorry. I know we're a few minutes late.
Receptionist: That's no problem. It's always really busy at check out time anyway.
Rudol : Oh, really. The last hotel we stayed in charged us for a late check out.
Receptionist: The hotel isn't booked this week, so it's not a problem. How was everything?
Rudol : The room was great. The beds were really comfortable, and we weren't expecting our own fridge.
Receptionist: I'm glad you liked it.
Rudol : The kids were disappointed that the pool wasn't open this morning, though.
Receptionist: I apologize for that. We can't get a cleaner in any earlier than 10 am.
Rudol : Well we had a nice swim last night anyhow.
Receptionist: Will you be putting this on your credit card?
Rudol : No. I'll pay cash.
Receptionist: OK. So the total comes to $123.67, including tax.
Rudol : I thought it was $115 even. That's what they said yesterday when we checked in.
Receptionist: Yes, but there is an extra room charge on your bill.
Rudol : Oh, I forgot. My wife ordered a plate of nachos. Sorry.
Receptionist: No problem. So...from $140, here's your change. Now, I'll just need to ask you for your room keys.
Rudol : Oh, yes. This is the key. Thank You .
Receptonist: You are welcome, Have a nice day.